Serangan jantung seringkali tak menunjukkan gejala berarti, terutama pada pada kaum muda. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengenali kondisi-kondisi 'tak biasa' pada tubuh, seperti sering pingsan atau nyeri dada.
Menurut Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K) dari RS Harapan Kita Jakarta, pemeriksaan yang lebih efektif terhadap kelainan pada jantung memang melalui elektrokardiogram (EKG). Namun ada beberapa kondisi yang tak harus diwaspadai.
"Misalnya sering pingsan. Itu gejala serius lho. Jangan anggap remeh kalau ada orang yang sering pingsan," tutur dr Yoga.
Selain itu, perhatikan juga jika Anda kerap mengalami nyeri dada. Ya, jika nyeri ini muncul ketika Anda sedang beraktivitas, kemudian berangsur-angsur hilang ketika kemudian Anda beristirahat, maka kemungkinan ada penyempitan koroner.
"Juga ketika misalnya tak sampai pingsan, tapi terasa jantung tiba-tiba berdebar sangat cepat dan berhenti dengan sendirinya. Pada usia muda atau di bawah 40 tahun, kondisi ini juga perlu diwaspadai," terang dr Yoga.
Untuk itu, dr Yoga berpesan sebaiknya pria berusia 45 tahun atau wanita berusia 55 tahun, atau yang masih di bawah usia tersebut tapi sudah mengalami gejala-gejala khas, untuk memeriksakan diri ke dokter dan melakukan check up.
"Soalnya kan penyakit jantung koroner juga mulai banyak di usia muda, karena faktor stres, sering makan fast food juga. Coba cek treadmill atau EKG juga," pesannya.