Menghindari Ransomware Wannacry

Mengenal WannaCry dan Cara Kerja Ransomware

Serangan cyber melalui virus ransomware merajalela ke seluruh dunia. Ribuan komputer di 99 negara dilaporkan telah terinfeksi dan menuntut pembayaran bitcoin untuk membuka kembali akses file. Ransomware yang menuntut pembayaran setelah meluncurkan serangan menjadi tren yang meningkat di kalangan hacker. Lalu apa sebenarnya ransomware?

Ransomware


Bagi yang tak tahu tentang ransomware, ini merupakan sejenis serangan cyber yang melibatkan hacker dengan mengendalikan sistem komputer dan memblokir akses sampai uang tebusan yang diinginkan dibayarkan.
Untuk mendapatkan akses ke sistem yang mereka butuhkan, penjahat cyber men-download jenis software berbahaya ke perangkat dalam jaringan. 
Hal ini sering dilakukan dengan meminta korban mengklik link atau men-download-nya secara tak sengaja.

Setelah software berada di komputer korban, hacker bisa meluncurkan serangan yang mengunci semua file yang bisa ditemukannya dalam jaringan. Ini cenderung menjadi proses bertahap dengan file yang dienkripsi satu per satu. Penjahat cyber sering menuntut pembayaran sebagai imbalan untuk membuka arsip. Hal tersebut biasanya dalam bentuk bitcoin.

Wanna Decryptor Disitat dari The Telegraph, Sabtu (13/5/2017), Wanna Decryptor atau juga dikenal sebagai WannaCry atau wcry merupakan program ransomware spesifik yang mengunci semua data pada sistem komputer dan membiarkan pengguna hanya memiliki dua file, instruksi tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya dan program Wanna Decryptor itu sendiri. 

Saat software dibuka, komputer akan memberitahukan pengguna bahwa file mereka telah dienkripsi dan memberi waktu beberapa hari untuk membayar dengan memberi peringatan bahwa file akan dihapus. Sebagian besar perusahaan keamanan komputer memiliki alat deskripsi yang bisa melewati software.


Lalu Apa yang Harus Kita Lakukan?


Maka untuk menghindari serangan wannacry ini adalah dengan lebih berhati-hati dalam mendownload/menginstal software yang tidak kita kenali.
hal tersebut juga disampaikan oleh Dirjen Aplikasi Teknologi Informasi (Aptika) Kementrian Komunikasi dan Informasi, Semuel Abrijani Pangerapan, mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tidak perlu offline. "Besok tidak perlu offline, yang penting adalah unsur kehati-hatian. Semua harus dilakukan secara teliti oleh tim IT," kata Semuel, Minggu (14/5/2017).


Untuk konsultasi secara online bisa melalui https://www.nomoreransom.org atau email di alamat incident@idsirtii.or.id. Selain itu bisa menghubungi Direktur Keamanan Informasi Kemenkominfo Aidil Cenderamata di nomor 0817758377 dan Wakil Ketua ID-SIRTII Salahuddin di nomor 0816945022.



Share this

"Otak kita tidak diciptakan untuk membuat kita bahagia, otak kita diciptakan untuk membuat kita bertahan. Tidak masalah seberapa banyak kita gagal, karena kelegaan terbesar saat kita gagal adalah ketika kita tahu sudah melakukan yang terbaik." | BongChandra

Related Posts

Previous
Next Post »