Kuningan News - Bus Putri Luragung 'Lusesa' nomor polisi E 761 Y nyungsep ke sawah di pinggir jalan raya Luragung-Cibingbin setelah sebelumnya menabrak tembok bangunan disamping bengkel motor yang berdekatan dengan SMPN 1 Luragung, Jumat pagi (10/8) sekira pukul 06.30 WIB. Insiden ini terjadi akibat pengemudi Bus, Doni (24) diduga mengantuk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Dari data yang dihimpun Kuningan News, kejadian itu bermula saat Doni akan membawa Bus ke grasi yang jaraknya 300 meter. Namun diduga Doni ngantuk sehingga bus yang hanya ditumpangi tiga orang awaknya itu langsung menabrak tembok bangunan baru yang ada disamping kanan (selatan) jalan Kuningan-Luragung.
Akibatnya, dinding beton tembok tersebu ambrol, sedangkan kondisi bagian depan bus hancur, bahkan ban depannya juga pecah, sehingga bagaian depan bus nyungsep kesawah.
Proses evakuasi baru berhasil dilakukan setelah memakan waktu 3 jam lebih. Arus lalu lintas kendaraan dijalan Luragung itupun menjadi terhambat oleh proses evakuasi bus nahas yang menjadi tontonan warga. Evakuasi sendiri dilakukan dengan menggunakan satu unit mobil derek. Tak ada satupun petugas Kepolisian yang mengamankan padatnya kendaraan yang akan melewati jalan tersebut.
"Kejadiannya tadi pagi, saat saya sedang mengisi angin tiba-tiba terdengar suara letusan ban pecah, ternyata itu bersuber dari mobil bus luragung yang terlihat sudah nyungsep kesawah," tutur Tagor, seorang tukang tambal ban yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sementara, Robet, salah seorang awak bus Putri Luragung itu mengatakan, bus datang dari Jakarta pukul 05.00 WIB setelah mengantarkan para penumpang terakhir di alun-alun Luragung. Setelah itu mobil dibawa untuk dicuci seperti biasanya. Namun dalam perjalanan pulang menuju grasi tiba-tiba menabrak tembok dipinggir jalan.
"Untung saja tidak dalam sedang berpenumpang banyak dan tidak ada kendaraan lain yang tertabrak, karena situasi jalannya tadi memang sedang lengang," kata Robet.
Doni sendiri mengakui saat mengendarai mobil itu dirinya dalam keadaan ngantuk berat setelah mengemudi dari Jakarta selama 6 jam. "Maaf mas saya tidak bisa bilang apa-apa, kepala saya lagi pusing," tuturnya singkat. (Muh)