Tunjukkan Indonesia Masih Ada

Angga Riana,- Masih hangat diingatan kita tentang masalah tawuran pelajar di Ibu kota, kini pecah kembali masalah kerusuhan di Lampung selatan. Menurut Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, tercatat tiga korban tewas di bentrokan Minggu (28/10) malam, enam korban di bentrok Senin (29/10) sore, dua korban ditemukan dalam penyisiran petugas di lokasi bekas bentrokan, serta seorang lainnya tewas setelah mendapatkan perawatan intensif. Total 12 orang tercatat tewas akibat kerusuhan ini.

Sangat memprihatinkan mengingat bentrokan tersebut justru terjadi saat momentum peringatan sumpah pemuda tahun ini diperingati. Apakah kita semua sudah lupa jika kita

Putra dan putri Indonesia, bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Tentu kita tahu betul mudahnya bangsa kita ini dijajah karena kita berjuang secara kedaerahan dengan kekuatan yang tentu tidak sebanding dengan sekutu atau bahkan para tentara jepang sekalipun. Hingga para pendahulu kita menyadari bahwa kita adalah

Putra dan putri Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Apakah kita akan kembali ‘berjuang’ berdasarkan suku, ras, kelompok atau bahkan berjuang untuk kelompok yang justru tidak mencerminkan kita sebagai manusia yang berfikir? Tentu tidak akan rela para leluhur kita melihat generasi penerusnya kembali menjadi seperti dahulu, generasi yang dulu mereka perjuangkan kemerdekaannya. Sudah sangat besar pengorbanan mereka demi kemerdekaan bangsa ini, bangsa Indonesia. Lalu apa yang ia dapat? Harta? Jabatan? Kekuasaan? Tentu tidak. Mereka berjuang karena cintanya terhadap tanah air mereka, tidak ada imbalan yang mereka harapkan selain kemerdekaan tanah airnya.

Tentu kendala pertama yang mereka hadapi saat pertama kali bersatu adalah bahasa. Bahasa menjadi jembatan pemersatu kekuatan bangsa ini, hingga mereka bersumpah bahwa

Putra dan putri Indonesia, berbahasa satu, bahasa Indonesia.

Sekarang sudah saatnya kita kembali bersatu berlandaskan rasa Nasionalisme yang belakangan kian memudar. Jangan sampai kita lengah atau bangsa ini akan hancur dengan sendirinya.




Share this

"Otak kita tidak diciptakan untuk membuat kita bahagia, otak kita diciptakan untuk membuat kita bertahan. Tidak masalah seberapa banyak kita gagal, karena kelegaan terbesar saat kita gagal adalah ketika kita tahu sudah melakukan yang terbaik." | BongChandra

Related Posts

Previous
Next Post »